Rabu, 08 Juni 2011

Arti Hidup dan Kematian



Banyak orang yang menyia-nyiakan hidupnya di dunia ini tanpa ada tujuan. Mungkin saja mereka tidak tahu apa sebenernya arti dari hidup mereka. Sehingga mereka bisa masuk ke jalan yang salah untuk mendapatkan arti hidup itu. Arti hidup itu itu berbuat sesuatu yang bermanfaat mungkin, mngisinya dengan kebahagiaan, tapi bahagia itu tak selalu berarti bersenang-senang, apalagi berfoya-foya, hidup bukan sekedarnya begitu saja. Tapi sebenarnya arti hidup itu setiap orang pasti berbeda-beda pendapatnya.

Berdasarkan pendapat Kahlil Gibran, hidup adalah prosesi kelahiran, perkawinan dan kematian. Lalu berlanjut dengan prosesi kelahiran, perkawinan dan kematian. Lalu kembali mengulang  dan terus berlanjut kembali seperti itu

Tapi, menurut dari diri saya sendiri hidup adalah perjuangan dan tugas yang telah kitasepakati jauh sebelum prosesi kelahiran kita dulu. Maka dari itu, kita harus konsekuen dalam menjalani hidup di dunia ini Dan arti hidup menurtu saya yang lain adalah hidup ini bukan ttg mengumpulkan nilai atau mencari kebahagiaan saja.
Hidup bukanlah tentang itu namun, hidup adalah tentang siapa yg kau cintai dan kau sakiti. Tentang bagamana perasaanmu tentang dirimu sendiri.
Tentang keperecayaan dan kebahagiaan, hidup adalah menghindari rasa cemburu, mengatasi rasa tak perduli dan membina kepercayaan.
Tentang menghargai orang apa adanya bukan karena apa yg dimilikinya.
Tentang apa yg kau katakan dan kau maksudkan.
Dan yang terpenting, hidup ini adalah tentang memilih untuk menggunakan hidupmu untuk menyentuh hidup orang lain dengan cara yang tak bisa digantikan dengan cara lain.
Hidup adalah tentang pilihan itu. . .


Kematian adalah salah satu jalan menuju dunia akhirat, jika suatu mahkluk mati, maka tidak akan ada lagi yang bisa ia perbuat, walaupun untuk memperbaiki kesalahan. Kematian akan dinilai mulia atau hampa, hanya Sang Pencipta yang bisa menentukan nya, karena hanya Sang Pencipta lah yang menilai baik buruk si mahkluk tersebut ketika hidup di dunia. Mati juga adalah akhir mahkluk terutama manusia mencari bekal untuk akhirat, jika kematian sudah menjemput, pencarian pun selesai.

Kematian sering identik dengan tragedi yang membawa banyak kesedihan bagi yang ditinggalkan. Tentu saja kesedihan akan terasa semakin mendalam bila kematian itu menimpa orang-orang terdekat kita, yang kita cintai dan kita butuhkan. Ketika itu yang terjadi, banyak di antara manusia yang tidak sanggup menerima proses kematian itu sebagai konsekuensi logis dari kehidupan. Kematian memunculkan jarak yang tak terukur dan tak terbatas antara yang masih hidup dengan yang telah mati. Meskipun demikian, pada akhirnya semua manusia harus dengan rela menerima datangnya kematian sebagai suatu ketentuan “nasib” yang tak terelakkan.
Fenomena kematian bukanlah hal yang asing di tengah eksistensi manusia. Kendati demikian, hal itu tidak memberikan jawaban apa pun atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam diri manusia ketika kematian itu disaksikannya. Sehingga meskipun fenomena kematian itu bukan hal yang asing bagi manusia, namun tetap memunculkan kecemasan dan ketakutan dalam dirinya

Mati itu adalah untuk mendapat kehidupan lain seperti di alam barka dan sebenarnya orang takut mati itu orang yang takut kehilangan kenikmatan dunia padahal di surga sana kenikmatan kekal padahal kematian adalah kemuliaan karna kita kembali KepadaNya.tinggal kita bertanggung jawab dengan diri kita,apakah kita kembali
KepadaNya dengan membawa sesuatu yang baik UntukNya atau tidak.

Kematian adalah kristalisasi kehidupan. Manusia bisa memilih bagaimana mati sebagaimana dia memilih bagaimana dia hidup. Banyak agama mengajarkan, kematian adalah awal dari suatu kehidupan. Karena kematian akan menghampiri setiap orang.