Minggu, 07 Juli 2013

Kenaikan Harga BBM dan Daya Beli Masyarakat

kenaikan BBM ini menimbulkan pro kontra di tingkat elit dan masyarakat, sesungguhnya bukan persoalan pro atau kontra. Tidak hanya pada naiknya harga BBM atau berkurangnya “surplus” dari BBM untuk RAPBN, atau jebolnya APBN tahun 2012, melainkan adalah  dengan terjadinya kenaikan harga BBM di pasar International menyebabkan Subsidi membengkak yang akan membebankan APBN tahun 2012. Dengan asumsi harga USD 90 barel, yang memerlukan penyesuaian Asumsi APBN menjadi USD 115/barel dengan cara mengurangi Sub Sidi BBM, maka  Pemerintah terutama premium akan mengalami kenaikan sekitar 33%-56% yaitu dari Rp. 4.500 menjadi antara Rp. 6.000-Rp.7.000,-/liter, dan rencana ini telah digulirkan semenjak bulan februari tahun 2012.

Fakta tersebut dinilai banyak pihak pemerintah tidak pernah serius dan malas untuk mencari solusi yang berpihak kepada rakyat, jika Pemerintah serius tentunya kenaikan BBM bukan solusi utama, melainkan kebijakan yang pro rakyat merupakan solusi yang harusnya menjadi pilihan Pemerintah.

 Sedangkan kondisi masyarakat, persoalan naik atau tidak naik, sesunggunya bukan persoalan, namun yang menjadi persoalan daya beli masyarakat sangat rendah. Apalagi kenaikan BBM justru memiliki multiflier efeck negatif terahadap semua aspek ekonomi masyarakat, tentunya akan membuat daya beli masyarakat akan semakin rendah, persoalan utama, apakah ada kesungguhan pemerintah untuk untuk meningkat daya beli masyarakat (???). sehingga solusi kenaikan BBM cenderung menekan daya beli masyarakat lebih dalam, tentunya akan meningkatkan jumlah masyarakat miskin, termasuk akan mengurangi nilai kenaikan upah dan gaji buruh dan PNS yang lebih dalam, dan kenaikan justru terjadi penurunan kesejahteraan, begitu juga dengan petani, dan masyarakat miskin akan semakin meningkat.

Sesungguhnya kenaiakan BBM ditingkat masyarakat, bukan persoalan, melainkan yang menjadi persoalan adalah daya beli masyarakat yang masih rendahnya, maka untuk itu, daya beli masyarakat yang terukur dalam pendapatan masyarakat melalui program yang menyentuh langsung kepada masyarakat merupakan tindakan yang segera dilakukan, disamping kebijakan lain yang berkaitan dengan efesiensi penggunaan BBM juga sangat penting untuk dilaksanakan oleh Pemerintah.



sumber : http://jejakdanpendapatsyamsulbahri.blog.com/2012/04/05/polemik-bbm-dan-daya-beli-masyarakat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar