Senin, 29 November 2010

PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN


Pertumbuhan penduduk yang makin pesat, mendorong pertumbuhan aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, budaya dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan aspek tersebut, maka bertambahlah system pencarian hidup, dari homogenmenjadi kompleks.

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan adalah 3 hal aspek kehidupan yang saling berkaitan. Penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu, sedangkan masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena adanya penduduk. Sedangkan budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu factor yang pentingdalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya.. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan maslah penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadapjumlah dan komposisi penduduk, juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau Negara bahkan dunia.

Waktu penggandaan penduduk dunia selanjutnya diperkirakan 35 tahun. Penambahan di suatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhioleh factor-faktor birografi seperti berikut :
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Fertilitas)
3. Migrasi


Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoris, bahwa zaman batu terbagi atas :
1. Zaman batu tua (Paleolithikum)
2. Zaman batu muda (Neolithikum)

            Berdasarkan penelitian para ahli prehistoris, bagsa-bangsa Proto Autronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak besar maupun kecil  bersegi-segi itu berasal dari Cina Selatan, meyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke Semenanjung Malaka.

            Zaman batu muda (neolithikum) benar-benar membawa revolusi dalam kehidupan manusia. Pada zaman  ini mereka mulai hidup menetap, membuat rumah, membentuk masyarakat desa, bertani dan berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.

            Suatu hal yang patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini, adalah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum jaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya, dan zaman tersebut pada dasarnya penting sekali untuk perkembangan sejarah Indonesia selanjutnya.


Kebudayaan dan Kepribadian
Berbagai Antrophologi Budaya menunjukan bahwa terdapat korelasi di antara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Kebudayaan suatu bangsa adalah cermin kepribadian bangsa yang bersangkutan.
Setiap masyarakat memiliki system nilai dan system kaidah sebagai konkretisasi, nilai dan kaidah berisikan harapan masyarakat, perihal perilaku yang pantas. Sebaliknya segala yang berbeda dari corak kebudayaan mereka dianggap rendah, aneh, kurang susila, bertentangan dengan kodrat alam, dsb.
Sebagai contoh di Indonesia pada umumnya, apabila seseorang hamil dan tidak memiliki suami, ia adalah profil seorang yang telah melanggaar adat/kebiasaan suatu keluarga, masyarakat dan bangsa pada umumnya. Sebab ia melanggar secara langsung atau tidak lingkungan masyarakat di mana ia berdomisili akan memberikan sanksi atas perbuatannya. Akan tetapi jika kasus ini terjadi di Negara barat umumnya mungkin dianggap biasa saja, karena tata budaya dan kepribadian yang sudah ada dan menjadi adat/kebiasaan dari daerah/bangsa masing-masing.
Sifat-sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat dilakukan sebagai hokum adat. Di luar itu, cirri-ciri kepribadian suatu kelompok masyarakat/bangsa, juga tecermin dalam penampilan sikap hidup sehari-hari.
Namun tak hanya kesan negative yag timbul dari kebudayaan barat, adapula kesan positif yang dicerminkan para turis yang berkunjung ke Indonesia.
Ciri khas kepribadian suatu bnagsa dalam bentuk lain dapat sia amati dalam macam ragam karya budayanya. Seperti karya budaya/karya seni tari, seni pahat/seni ukir, sni sastra, seni bangunan, atau dalam bentuk ragam pakaian adat, berbagai ragam budaya dari ke bhinekaan suku-suku bangsanya.
Kepribadian bangsa Indonesia yang ramah tamah, suka  menolong, memiliki sifat gotong royong adalah ciri umum dari sekian banyak kepribadian suku-suku bangsa yang berada di Republik Indonesia, dan terpatri dalam cirri khas kepribadian bangsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar